Mungkin
8:04 AMMungkin aku pernah terlalu bodoh untuk terlalu mencintai orang yang sama sekali tidak pernah melihatku dengan kedua bola matanya. Kedekatan kita mungkin hanya kau anggap seperti hiburan yang sekedar ada selama 5 detik, sedangkan bagiku kita adalah hiburan untuk satu hari. Ini untuk pertama kalinya bagiku mencintai seseorang sampai sebegitu dalamnya, sedangkan mungkin ini untuk kesekian kalinya bagimu mencari pelarian atasnya. Aku selalu melihat kelemahanmu sebagai kekuatanmu, sedangkan mungkin bagimu kekuatanku tak ada artinya dengan kelemahannya. Aku bisa begitu percaya dengan kata-kata manismu, sedangkan mungkin kau berpikir begitu gampangnya aku untuk dibodohi. Sama sekali tidak pernah terpikir olehku kau bermain-main, tapi nyatanya aku sudah masuk ke dalam permainan yang mungkin sengaja kau buat. Mungkin aku pernah terlalu sayang padamu hingga tak henti-hentinya menyerah mendoakanmu, memaksa Tuhanku agar membantumu yang mungkin kau adalah bukan murid-Nya. Aku tidak pernah merasakan rasa sakit seperti ini, sedangkan kau mungkin sudah sering merasakan kesenangan seperti ini. Aku berusaha sekuat hati untuk melupakanmu, sedangkan mungkin kau tak punya tekad sedikit pun untuk melupakannya. Kata-kata yang keluar dari mulutku kuucapkan dari hati, sedangkan mungkin kau sudah lupa kata-kata apa saja yang sudah kau utarakan padaku. Kau mungkin menatapku tanpa perasaan, sedangkan aku sudah pasti menatapmu dengan hati. Pikiranku selalu berharap kau memang serius, sedangkan mungkin tak pernah ada kata serius dalam pikiranmu kecuali serius dengannya.
Sakit?
Mungkin.
Aku tak akan sedetik pun membenci orang yang membuat diriku sendiri sadar. Sudah selayaknya aku bangga pada diriku sendiri. Aku bisa amat mencintai orang yang mungkin pernah berpura-pura menyukaiku. Aku sanggup menyayangi orang tanpa tapi.
Tapi disinilah titik sudahku. Semua yang tidak dihargai akan mendapatkan lelah pada waktunya.
Mengakhiri perasaan pada seseorang tidak harus menemukan seseorang lainnya, tapi mengakhiri perasaan pada seseorang adalah kedewasaan untuk sadar jika yang ingin kau perjuangkan tidak ingin kau perjuangkan.
Aku mengakhiri perasaanku padamu, kepada yang belum pernah aku miliki, tetapi aku tidak akan pernah mengakhiri tindakan baikku.
0 comments