Sudah kutulis banyak tentang persimpangan jalan di cerita yang lalu. Tak kusangka, di jalan yang sedang kutapaki kala itu adalah jalan sementara; tak kulihat, Dia sedang membuat jalan lain di depan sana. Aku sibuk menengok kanan dan kiri, sampai tak kuperhatikan yang ada di depan.
Kini, aku sudah menapaki jalan baru itu. Jalan yang selama ini aku impikan. Jalan ini begitu indah, tak jauh seperti yang kubayangkan. Di kananku banyak perkebunan bunga matahari, di kiriku banyak gerobak mie ayam, langit siang biru cerah, langit malam bertabur bintang dan berbulan sabit, udaranya tak selalu dingin, kadang hujan datang sedikit; betapa indah impian ini.
Hanya, aku belum melihat laut dan mendengar derai ombak pun dengan langit berangkasa terbuka. Kapanpun itu, semoga disegerakan.
Kini, aku sudah menapaki jalan baru itu. Jalan yang selama ini aku impikan. Jalan ini begitu indah, tak jauh seperti yang kubayangkan. Di kananku banyak perkebunan bunga matahari, di kiriku banyak gerobak mie ayam, langit siang biru cerah, langit malam bertabur bintang dan berbulan sabit, udaranya tak selalu dingin, kadang hujan datang sedikit; betapa indah impian ini.
Hanya, aku belum melihat laut dan mendengar derai ombak pun dengan langit berangkasa terbuka. Kapanpun itu, semoga disegerakan.