Ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
4:49 AM
Teman, pernahkah kalian mengalami hal ini?
Saat harapanmu tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Aku baru saja mengalaminya.
Beberapa bulan yang lalu sebenarnya.
Maaf ya, baru bisa posting hari ini.
Dari hari kemarin, keadaan ga mbolehin aku buat posting hal
ini.
Jadi gini ceritanya….
Beberapa bulan yang lalu, aku ingin sekali mengikuti sebuah
kompetisi atau perlombaan atau audisi. Yah sejenis itu.
Sudah dari lama sekali, aku ingin ba-nget mengikuti perlombaan
ini.
Awalnya…..
Kedua orang tuaku mendukungku.
Kedua orang tuaku merestuiku.
Pokoknya awalnya mereka berdua sangat setuju.
Aku sudah persiapkan beberapa persyaratannya.
Aku merelakan uang jajan yang diberikan oleh Omku untuk
membeli formulir tersebut.
Padahal sebenarnya, uang itu bisa aku pakai untuk tambahanku
sehari-hari.
Aku sudah tanya kesana-kemari informasi.
Aku tanya berbagai informasi yang berhubungan dengan
perlombaan tersebut.
Aku sangat semangat untuk mengikuti lomba ini.
Aku sangat OPTIMIS, awalnya.
Hari itu, aku sakit.
Aku pusing dan akhirnya aku memutuskan untuk tidak masuk
sekolah.
Ya. Badanku sakit, tapi ternyata setelah itu hatiku ikut
sakit.
Memang, beberapa hari ini keadaan badanku sangat lemah.
Aku gampang sakit, aku suka deg-degan tanpa sebab.
Dan mungkin karena alasan itulah.
Siang yang cerah itu tiba-tiba menjadi mendung, untukku.
Papaku yang berada tidak satu kota denganku, tiba-tiba
menelpon.
Dia dan mamaku tiba-tiba melarangku untuk mengikuti
perlombaan tersebut.
Dengan alasan…. Keadaan badanku yang seperti itu.
Teman, tau tidak?
Rasanya benar-benar jatuh.
Yang tadinya aku didukung sampai ke atas langit, tiba-tiba
harus dilarang seperti dijatuhkan langsung ke tanah.
Aku nangis terus siang itu.
Aku cuma bisa melampiaskan semuanya ke sahabat-sahabatku.
Mungkin hanya mereka yang bisa mengerti aku, saat itu.
Dari siang sampai malam, mama berusaha mengatakan padaku
alasan kenapa papa dan mama melakukan hal ini.
Dari pembicaraan itu, aku mulai sadar.
Aku mulai bisa mengerti.
Aku bisa ikhlas, sedikit.
Pelajaran dan pelajaran yang aku dapatkan lagi.
Pelajaran yang didapat dari sebuah kekecewaan dan kesedihan.
Tapi…
Walaupun larangan sudah ada di depan mata.
Aku tidak semudah itu mau melepaskan harapanku.
Sebisa dan dengan sekuat usahaku, aku akan mewujudkan
harapanku itu.
Demi kalian.
Demi harapan besarku.
Aku yakin.
Harapan itu akan terjadi.
Someday.
I will.
God will.
I’ll be waiting.
Teman…. Harapan kita memang tidak selalu sama dengan
kenyataan yang ada.
Ketika kita sudah berharap sangat tinggi, tapi tiba-tiba
harapan itu harus pupus.
Sakit, kecewa dan sedih rasanya.
Terlebih, harapan itu kita punyai bukan hanya untuk kebaikan
sendiri. Tapi, demi kebaikan orang disekitar kita.
Tapi teman….
Percaya deh!
Harapan kalian itu bakal datang di saat waktu yang tepat.
Diwaktu yang indah.
Diwaktu yang tidak bisa kita duga.
Mereka akan tiba, indah pada waktunya.
Tapi….
Jangan cuma bisa menunggu.
Harapan… h-a-r-a-p-an.
Harapan akan datang kalo kita;
1)
Berusaha
2)
Berdoa
3)
Percaya
4)
Dan, sabar menanti kedatangan mereka
Dengan ke-4 hal itu, percaya deh…
Harapan itu akan menjadi kenyataan.
Selama masih berusaha dan berada di jalan yang benar, Tuhan
pasti mendengar dan akan mengabulkan doa kalian.
Tapi ingat!
Sabar menunggu.
Dan tetap berusaha.
Itu kuncinya.
0 comments