Mungkin tidak banyak orang yang tau, bagaimana susahnya merawat kembali taman bunga yang pernah layu seutuhnya.

Menumbuhkan bunga di lahan kosong itu butuh proses panjang.

Sabar. Telaten. Sedikit demi sedikit.

Mulai dari menanam bibit,

memberi pupuk,

menyirami,

hingga merawatnya agar tak layu.

Di saat akhirnya bunga-bunga itu tumbuh mekar cantik di senja yang teduh,

keesokan siangnya, matahari rela memberinya panas berlebih,

hingga bunga yang dengan setengah mati berusaha tetap mekar,

pun akhirnya layu; dipaksa semesta.

Pun besarnya usaha untuk merawat, tak dihargai.

Sekarang, lahan itu diberi pelindung atap.

Agar sukar semesta memaksanya untuk layu.

Semua dimulai dari awal.

Lahan kosong.

Kemudian menanam bibit,

memberi pupuk,

menyirami,

hingga merawatnya agar tak layu.

Lagi.

Kali ini seekor kupu-kupu mengetuk pintu lahan,

Ragu.

Akankah ia hama jahat yang menyamar menjadi seekor kupu-kupu indah?

Ia dipersilakan masuk.

Semua bunga berteriak, "Jangan hancurkan kembali rumah yang sudah tertata rapi, kau tidak mengerti rasanya harus layu dan hidup kembali!"

Yogyakarta, 9 Oktober 2016