Kalau

8:24 AM

Buat apa menyesal?
Kalau,
Mataku dibukakan lebih lebar untuk melihat dunia baru.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Hanya ada senyum dan tawa sewaktu kita bersama.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Aku dikenalkan pada sesuatu yang belum pernah aku tau sebelumnya.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Berada di dekatmu adalah pilihanku sendiri juga.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Kenangan masih bisa dikenang.
Kata-kata manis masih bisa diingat.
Janji masih bisa disimpan.
Foto masih bisa dilihat.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Setidaknya aku memang pernah singgah di hatimu, ya, atau paling tidak di pikiranmu.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Mata masih bisa saling bertatap.
Bibir masih bisa saling tersenyum.
Telinga masih bisa saling mendengar.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Setidaknya aku pernah membuatmu melakukan sesuatu yang mungkin belum atau sudah lama tidak kamu lakukan.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Kamu yang membuatku merasakan bagaimana hangatnya sebuah pelukan, untuk pertama kalinya, dari orang yang memang mempunyai tempat tersendiri di hatiku.
Buat apa menyesal?
Kalau,
Kalau,
Dan masih banyak kalau.
Aku tidak pernah menyesal sedikitpun.
Toh, buat apa?
Semua aku lakukan tulus.
Tidak pernah ada paksaan.
Lalu, mau menyesali apa?
Oh, aku baru ingat.
Mungkin saat ini hanya ada satu penyesalan.
Kalau,
Saja bibir ini berani untuk bertanya "kenapa?"
Pasti semua kebingungan dan kebimbangan tidak akan sejauh dan selama ini.
Sakit yang dirasakan mungkin tidak akan sejauh ini.
Dan sekarang aku tau,
Satu penyesalan yang kumiliki,
Kalau,
Saja aku tidak hanya DIAM.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe